Satu tahun saya menjalankan amanah di kampus saat menjadi ketua UKM Fakultas, membuka pandangan, cara berpikir serta tanggung jawab dan yang lebih penting adalah pengalaman kepeminpinan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya karena saat SMA saya hanya pernah menjadi ketua kelas saja. Organisasi mampu mengekspresikan diri kita dan mengeluarkan kemampuan yang belum kita optimalkan. Menjadi ketua umum tentu memerlukan kemampuan mempengaruhi dan gaya komunikasi yang dapat diterima oleh anggotanya dan yang lebih penting ada rasa kekeluargaan dan cinta kasih yang diberikan ke anggota.
Adanya perhatian kepada anggota akan menimbulkan perasaan dihargai atau membunuh rasa tidak enakan kepada anggota yang pemalu, tidak enakan karena sebelumnya tidak ikut rapat atau jarang komunikasi di grup whatss app. Perhatian inilah yang saya coba pakai untuk bisa menggerakkan kembali teman-teman yang canggung hanya sekedar untuk nimbrung di kegiatan atau saat rapat rutin.
Pikiran saya saat menjadi ketua ialah bagaimana membangun tim terlebih dahulu untuk bisa mengadakan agenda-agenda program kerja, karena tidak mungkin program itu kita sendiri yang mengerjakan terlebih cakupan kita adalah fakultas dan para anggota dari berbagai jurusan. Inilah seni memimpin, kita perlu juga memikirkan psikologis anggota kita untuk bisa memotivasi mereka agar dapat beraktivitas di organisasi kembali. Terjalinnya tim dan adanya masing-masing anggota yang mampu menjalankan amanah dengan baik akan membawa nama baik organisasi itu sendiri. Orang lain atau organisasi lain akan melihat bahwa organisasi kita berjalan baik, mulai dari tim dan juga program kerjanya.
Berorganisasi berarti kita harus mampu mengepakkan sayap supaya organisasi kita bisa eksis dan bermanfaat untuk lingkungan kita terlebih di lingkungan kampus. Jika membangun tim sudah mampu kita buat dan bisa saling memahami serta sudah bisa menerima seorang ketua, penerimaan ini penting untuk membangun kewibawaan seorang ketua. Ketua tidak akan didengar jika para pengurus dan anggotanya tidak bisa menerima kehadiran seorang ketua. Setelah ketua meyakinkan dan mampu menggerakkan tim, maka langkah selanjutnya adalah ekspansi atau berkolaborasi program dengan organisasi lain. Kolaborasi ini membuat program kita dan juga mitra organisasi kita sama-sama diuntungkan karena kita menjalankan kegiatan bersama dan bisa lebih ringan saat dijalankan karena banyak orang terlibat. Kuncinya adalah komunikasi, karena jika kolaborasi seperti ini jangan sampai ada pihak-pihak yang dirugikan dan kesalah pahaman.
Terjalinnya kolaborasi ini akan menghasilkan transfer komunikasi dari lintas organisasi dan juga kita bisa saling diskusi satu sama lain mengenai organisasi atau isu yang sedang berkembang supaya kita tidak telat mendapat informasi, dengan kolaborasi ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari organisasi lain mengenai organisasi kita supaya jika ada fitnah atau isu yang tidak baik bisa kita klarifikasi langsung. Berkembangnya informasi yang tidak baik mengenai organisasi kita bisa terjadi karena ketua atau anggotanya jarang bergaul dengan organisasi lain dan cenderung eksklusif. Itulah mengapa pentingnya eksistensi dan kolaborasi dalam menjalankan organisasi.
Eksistensi harus terus saya lakukan, gerilya ke pengurus untuk menjalin komunikasi dan juga membuka obrolan kepada organisasi lain supaya kehadiran kita ada makna dan bisa menggerakkan roda organisasi. saat ada undangan dari organisasi lain misalnya, kami mencoba hadir dan meluangkan waktu untuk bercengkrama dan berdiskusi supaya memang saat kita juga mengadakan program, kita bisa mengundang mereka serta kita bisa lebih akrab dengan mereka. Adanya komunikasi ini membuka peluang untuk kita menambah kekuatan saat kita terjadi masalah, kita bisa meminta tolong kepada kawan kita meski berbeda organisasi. Penting kiranya untuk teman-teman yang saat ini menjadi ketua umum atau pengurus organisasi untuk membuka oboralan dan relasi seluas-luasnya.
Meski saat saya menjadi ketua umum UKM di fakultas rata-rata pengurus dan anggota yang dipimpin adalah kakak tingkat, alhamdulillah semua merasa tidak ada yang merasa paling senior dan berpengaruh. Semua bekerja secara tim dan saling bantu untuk mensukseskan organisasi ke depan. Supaya umur organisasi ini lebih panjang dari umur kita. Kuncinya lagi-lagi komunikasi dan bicara apa adanya saat kita mengetahui pengurus kita lebih senior dari kita.
Saya berikhtiar supaya apa yang saya dan tim lakukan bukan karena saya ingin dikenal dan menjadi orang yang paling berjasa, tetapi saya berharap dengan berjuangnya saya dan teman-teman ini mampu menemukan orang-orang baik yang dapat melipat gandakan kebaikan dan mengurangi kerusakan yang terjadi di sekitar baik dari segi moral maupun spiritual dari berorganisasi ini. Supaya organisasi kebaikan ini memang layak diisi orang-orang baik dan terbaik di jurusannya. Kita tidak tahu masa depan organisasi yang kita jalankan akan seperti apa, toh kita bisa lakukan saja yang terbaik sekarang, iya sekarang.
Alhamdulillah, setelah satu tahun yang terasa panjang, saya sudah banyak kawan baru dan juga relasi baru kepada dosen-dosen. Pasca ketua UKM inilah saya kembali mendapat tantangan baru, ialah menjadi direktur asistensi dosen mata kuliah agama di universitas, yang belum pernah saya kira dan bayangkan sebelumnya. (Bersambung)
0 Komentar