Cita-Cita Besar Bangsa Berada di Tangan Kaum Muda

    

    Terlahir dengan sifat dan dari rahim orang tua yang berbeda-beda tentulah kita memiliki perlakuan dan pengalaman yang berbeda sejak masa kecil. Ada yang terlahir dari keluarga miskin dan tidak berkecukupan secara ekonomi, ada yang terlahir dari keluarga yang terpandang dan punya strata sosial yang baik di masyarakat serta ada juga yang tidak tahu dimana orang tua mereka dan darimana mereka berasal. Tempat dan lingkungan ini memberikan pengaruh bagi kepribadian setiap orang, ada yang bersifat genealogis ada juga faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang setiap orang. 

    Pengalaman pribadi ini akan melahirkan yang namanya sifat atau karakter serta pola pikir individu hasil perjalanan hidupnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sifat adalah rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda, sedangkan karakter ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 

    Karakter seseorang akan terlihat berubah saat transisi dari masa kanak-kanak menuju masa remaja dan dewasa. Fatimah dan Nuraninda (2021) dalam penelitiannya menyebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter remaja ada dua macam faktor, antara lain penanaman nilai-nilai karakter sejak dini di dalam keluarga, keteladanan dari orang tua, lembaga pendidikan (Sekolah) yang memberikan pembelajaran yang berorientasi pada nilai/karakter, pengajaran yang mendidik oleh guru yang berkompeten, lingkungan tempat tinggal yang menjunjung tinggi norma-norma adat istiadat di masyarakat sedangkan faktor-faktor penghambat pembentukan karakter remaja antara lain ketergantungan smartphone dan pergaulan yang menyimpang. Memang zaman semakin berkembang, saat ini kita sulit melepaskan handphone/smartphone dalam keseharian kita terlebih saat ini anak kecil saja sudah kecanduan dengan bermain smartphone. Kita berharap juga kaum muda tidak kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.

    Era persaingan global telah tiba, kehadiran smartphone memberikan pengaruh komunikasi antar negara bisa terjadi. Bahaya atau tidaknya arus komunikasi yang terbuka lebar ini harus diwaspadai semua pihak, pemerintah, guru, orang tua, dan semuanya  mengawasi dengan baik supaya masa depan Indonesia bisa cerah dan kita raih sesuai dengan cita-cita kita bahwa mencapai generasi emas 2045. Menurut Berita Resmi Statistik No. 07/01/Th. XXIV, 21 Januari 2021 Jumlah penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2020 ialah 270,20 Juta Jiwa. 11,56 % ialah Baby Boomer (lahir tahun 1946-1964) . 21,88 % ialah Gen X (lahir tahun 1965-1980), Milenial mendapat persentase 25, 87 %  lahir tahun 1981-1996, kemudian Gen Z lahir tahun 1997-2012 mendapat 27,94%, dan terakhir Post Gen Z ialah 10,88%. Data ini memperlihatkan jika Gen Z mendapatkan persentase yang paling tinggi dimana diperkiran mereka saat ini berumur 12-27 tahun. 

    Kecanduannya kaum muda pada smartphone, obat-obatan terlarang dan narkoba harus kita cegah dan edukasi, supaya kaum muda bisa peduli dengan lingkungan sekitar serta tumbuh nilai-nilai kepemimpinan yang ada di dalam dirinya. Karakter kepemimpinan diharapkan mampu membuat remaja mempelopori kegiatan-kegiatan di masyarkat, tumbuhnya inovasi bagi perkembangan lingkungan, mampu memikirkan kemakmuran dan kesejahterann yang ada di sekitar lingkungannya tinggal. Semoga yang terjadi tidak sebaliknya, dengan fokusnya remaja dengan dunianya sendiri, mereka acuh pada keadaan sekitar, tidak punya karakter, tidak ada sifat kepemimpinan, serba ikut-ikutan, pengen cepat viral padahal konten negatif, tidak bisa bersaing, tidak punya kemampuan dan lain sebagainya. Ginanjar dan Wartono (2018) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kualitas ideal, baik dari segi fisik, mental intelektual, kedewasaan dalam aspek ini akan membantu seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya.

    Kita berharap semoga kita semua mempunyai niat dan harapan yang sama untuk negara yang kita cintai ini, kaum muda yang saat ini tengah menjadi harapan Bangsa mampu memberikan kontribusi yang nyata supaya kehidupan berjalan lebih baik, kaum miskin semakin sedikit, orang kaya yang baik dan dermawan makin banyak serta Indonesia menjadi negara yang adidaya, mudah-mudahan harapan ini tidak seperti mimpi di siang bolong, Aamiin.


Muhamad Fadli
     

Posting Komentar

0 Komentar